GARADTAIMURNEWS.COM | Deli Serdang — Jaman sekarang adalah jaman keterbukaan informasi publik. Pejabat publik tentu sudah tidak asing lagi dengan para media, yang mana segala bentuk kegiatan selalu diberitakan, karena media itu sendiri mitra dari pemerintah, media adalah pilar ke 4 dalam berdemokrasi dan pembangunan bangsa.
Selain itu, media atau Pers berfungsi sebagai kontrol sosial yang dilindungi oleh Undang-undang saat menjalankan tugas jurnalistiknya.
Pada hari Kamis 27/6-2024 Tim IWO Indonesia DPD Deli Serdang mendatangi kantor desa Jati Kesuma kecamatan Namorambe kabupaten Deli Serdang, guna meninjau langsung tentang dugaan korupsi (mark’up) beberapa item kegiatan Tahun 2023 seperti,
Pengadaan pintu kantor, menelan biaya L 2 m Rp. 6.320.058
Paving blok p 42 M 1.5 M dusun satu gang sejahtera Rp. 21.337.800
Pekerjaan timbunan dan pengerasan jalan desa P 200 M dusun dua,
Rp. 92.970.000
Pekerjaan timbunan dan pengerasan jalan desa dusun l P 183 M,
Rp. 68.670.000
Pembuatan jembatan mini P 1,4 M
Rp. 19.310.500
Pembangunan dinding penahan jalan P. 400 M Rp 120.432.500 serta yang lainnya’
Belum lama menjabat kades Jati Kesuma sudah Begitu piawainya melakukan mar’up di segala lini kegiatan desa. Mungkin karena sudah pengalaman menjadi perangkat desa (Bendahara) sebelum menjadi kades!!? Berbagai cara dilakukan, untuk pembelian; – lemari arsip desa Rp 9 jutaan 1unit (harga di pasar cuma -/+ Rp 2,5 JT ), tapi di info grafis tak muncul alias disamarkan agar masyarakat dan pegiat sosial kontrol bisa dikelabui.
Belum lagi informasi yang di dapat dari warga yang enggan di sebut namanya, kegiatan tahun 2024 ini , seperti pembangunan drainase, gang prawira Dusun ll P 131 M, menelan dana
Rp. 148.009.700 ( sesuai info grafis) yang baru saja selesai di bangun sudah roboh pak, sepanjang kurang lebih 50 M, imbuhnya,
Sementara itu Indarto selaku kades Jati Kesuma saat di temui di kantor desa dan di konfirmasi mengenai pekerjaan drainase yang baru selesai di kerjakan sudah roboh, dengan enteng dan sombong menjawab itu pekerjaan belum selesai dan semua itu karena alam, terus apa lagi yang mau di tanya biar saya jawab, karena semua yang saya kerjakan sudah sesuai RAB dan SOP, sekarang kita kerjakan saja sesuai tupoksi kita masing, sudah ya saya ada urusan, kalau mau tanya yang lain tanya perangkat saya , sembari meninggalkan Tim IWO Indonesia DPD Deli Serdang di dalam kantor,
Lantas Tim IWO Indonesia bertanya kepada sekdes tentang kegiatan 2023 apa apa saja yang sudah di kerjakan, lantas sekdes menjawab saya lupa karena semua data ada sama bendahara saat di tanya mengenai pengerasan jalan berapa sekdes juga tidak tau, lalu awak tim kembali bertanya kepada bendahara dengan pertanyaan yang sama tapi bendahara juga tidak bisa menjawab alias lupa,
padahal awak media konfirmasi dikantor desa.
Tak puas dengan jawaban kades serta perangkat, lalu tim survey langsung ke lokasi bangunan drainase yang roboh yang sudah acak-acakan dan ada lagi dinding yang sudah pada pecah, di duga pekerjaan tersebut asal jadi, demi untuk meraih keuntungan besar.
Diduga kades Jati Kesuma tidak beretika saat di konfirmasi tergesa-gesa pergi dan menghilang bak siluman untuk mengelabui Tim IWO Indonesia DPD Deli Serdang menghindar agar tidak di konfirmasi. Di minta kepada PJ Bupati Deli Serdang melalui Inspektorat Deli Serdang, PMD Deli Serdang, untuk menindak tegas kades Jati Kesuma yang sudah melakukan dugaan korupsi (mark’up) kegiatan tahun 2023.,(Baem Siregar)