GARDATIMURNEWS.COM | Gowa – Kepala desa tangkebajeng Hj Jafaruddin S.H diduga merasa tidak cukup dengan gajinya dan belum puas dengan pengelolaan Anggaran Dana Desa (ADD) hingga kuat dugaan terlibat aktivitas tambang galian C didesa wilayah pemerintahannya, Tangke Bajeng, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi selatan, Minggu 16 Oktober 2022.
Dugaan kepala desa mengelola tambang yang di sinyalir tidak mengantongi izin muncul disaat A Nasrun Daeng Tarank, ketua DPD Lembaga Investigasi Negara (LIN) dan Dedi Syukur, Ketua Investigasi Gerakan Anti Korupsi dan Penelitian Aset Negara (GAKORPAN) ingin mengkonfirmasi langsung dirumahnya terkait kegiatan tambang galian C namun dirinya lari mengarah masuk kedalam kamar tidurnya yang terkesan ketakutan.
Selain daripada melakukan tambang galian C ilegal, Jafaruddin S.H juga menggunakan Dhum Truck pengangkut sampah untuk mengankut hasil tambang demi menciptakan kemakmuran kehidupan pribadinya tanpa memikirkan keluh kesah masyarakat desa.
Menanggapi hal tersebut, Daeng Tarank mengatakan, “Kepala desa Tangke Bajeng sangat amat tidak layak menjadi pemerintah desa karena masih mementingkan diri sendiri tanpa menghiraukan masyarakatnya,” ungkapnya.
Daeng juga menambahkan, “Menjadi seorang kepala desa harus bermasyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan yang ada dalam wilayah desa, bukan malah memporakporandakan lahan untuk kegiatan tambang yang hanya menguntungkan diri sendiri tanpa memikirkan dampak dari warga setempat,” tegasnya.
Tidak hanya itu. Daeng juga mengatakan, “Kepala desa Tangke Bajeng bahkan menggunakan fasilitas umum yang diteruntukkan memuat sampah demi kebersihan desa malah dipakai untuk memuat tanah, pasir hasil tambang galuan C dan membuat jalan desa menjadi becek dan berlumpur,” pungkasnya.
Menurut warga yang ditemui dilokasi tambang, “Tambang ini sudah berjalan kurang lebih tiga minggu, lahan ini rencana akan dibuat kolam. Kami tidak tau siapa pemilik tambang tapi ini sudah diketahui oleh pemerintah desa setempat,” tuturnya.
Bukan hanya warga setempat yang ada dilokasi namun beberapa sopir truck juga menuturkan, “Kami hanya sopir sopir pengangkut tanah dan pasir tapi bukan cuma mobil kami yang masuk memuat akan tetapi lebih didahulukan mobil truck putih milik pak desa,” tandasnya seorang sopir, polos.
Ditempat terpisah. Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Dedi syukur Ketua Investigasi GAKORPAN, “Kepala desa Tangke bajeng memang tidak terlalu memikirkan perkembangan desanya, kami duga dia hanya pikirkan hidup sejahtera buat keluarganya,” tutupnya.(Red/*
Adm: Salman Ds