Evaluasi Kinerja Presiden RI 2 Periode Momentum Hari Sumpah Pemuda PPM Hiasi Dengan Berunjuk Rasa
GARDATIMURNEWS.COM / Makassar —, Perhimpunan Pergerakan Mahasiswa (PPM) menggelar unjuk rasa dalam memperingati momentum Sumpah Pemuda sekaligus evaluasi kinerja 2 periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo, di jalan A.P Pettarani, Makassar, Sabtu (28/10/23)
Dalam aksi tersebut membawa grand issue “Evaluasi kinerja 2 Periode Kepemimpinan Joko Widodo” dengan membawa beberapa tuntutan diantaranya terkait masalah BBM, tindakan represif aparat kepolisian serta isu pendidikan gratis.
Impi Puto Sambu selalu jenderal lapangan mengungkapkan bahwa aksi kali ini disamping sebagai momentum peringatan 95 tahun Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2023 juga sebagai momen refleksi dan evaluasi terkait kinerja pemerintahan Joko Widodo yang sudah menjabat 9 tahun lamanya, dimana selama masa pemerintahan Jokowi begitu banyak kegaduhan yang ditimbulkan oleh kebijakan kebijakan yang tidak pro terhadap rakyat.
“Berangkat dari penghapusan BBM jenis premium dengan alasan pengurangan emisi gas karbon merupakan alasan yang tidak masuk akal menurut kami, mengingat tidak adanya peraturan terkait pembatasan kendaraan bermotor ataupun peralihan energi dari energi kotor ke energi bersih juga tidak ada realisasi jelas dari pemerintah, justru penghapusan BBM jenis premium dan kenaikan harga untuk jenis pertalite serta BBM jenis lain justru mencekik masyarakat yang sangat tergantung pada penggunaan BBM”
Bahwa selama 9 tahun kepemimpinan Jokowi begitu banyak terjadi kasus kasus kekerasan yang dilakukan oleh oknum aparat kepolisian terhadap warga sipil yang bahkan merenggut nyawa warga sipil, tambahnya
“Di era rezim Jokowi tidak dapat kita pungkiri bahwa masih marak terjadi kasus-kasus kekerasan dan represif dari aparat kepolisian, baik itu kasus penembakan Randi di Kendari hingga kasus terbaru dimana terjadi penembakan terhadap demonstran di Kalimantan Tengah yang mengakibatkan satu nyawa melayang dan dua lainnya terkena luka tembak, oleh karena itu pula kami menuntut kepada Jokowi untuk segera mencopot Kapolri saat ini dan Kapolda Kalimantan Tengah karna lalai dan tidak mampu menangani kasus kekerasan aparat tersebut ” tegas
Dalam aksi tersebut,PPM juga kembali menyinggung terkait Isu pendidikan yang dinilai masih jauh dari kata layak
“Masih banyak anak-anak Indonesia yang tidak mampu mengakses pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga Perguruan tinggi yang disebabkan oleh mahalnya biaya pendidikan. Kualitas pengajar dan fasilitas yang masih jauh dari kata layak tidak mampu mendorong naiknya tingkat mutu pendidikan”
Diketahui dalam aksi tersebut membawa beberapa tuntutan diantaranya:
1. Turunkan harga BBM
2. Hentikan tindakan represif terhadap demonstan dan segera tangkap oknum aparat yang melakukan penembakan terhadap masyarakat sipil di Kalimantan Utara tersebut.
3. Copot Kapolri karena tidak mampu menkordinir bawahannya
4. Wujudkan Pendidikan gratis dan ilmiah.(red)
Laporan : IT