GARDATIMURNEWS.COM | Gowa – Pekerjaan Rehabilitasi ruang kelas di Sekolah Dasar Negri Taeng sebanyak tiga (3) ruang dengan anggaran Tiga ratus dua puluh sembilan juta dua ratus lima puluh enam ribu rupiah (329,256,000.00)Rp menggunakan Dana Alokasi Khusus, Tahun Anggaran 2022 diduga tidak sesuai Petunjuk Teknis dan Rencana Anggaran Biaya hingga banyak mengundang kecurigaan adanya penyelewengan anggaran.
Karena papan proyek tidak tepasang membuat kecurigaan adanya kejanggalan hingga Aktivis, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan juga beberapa awak media sebagai kontrol sosial menyambagi SD Negri Taeng, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu 22 Oktober 2022.
Tidak hanya itu, Sekolah Dasar Negri Taeng juga mendapatkan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Enam Belas Juta Tiga Ratus Enam Puluh Enam Ribu Rupiah (16.366,000.00) Rp untuk Rehabilitasi Toilet (Jamban) sebanyak Dua Ruang
Dugaan adanya penyelewengan anggaran semakin kuat setelah A Nasrun Dg Tarank, Ketua DPD Lembaga Investigasi Negara (LIN) Dan Dedy Syukur, Ketua Investigasi Lembaga Swadaya Masyarakat, Gerakan Anti Korupsi Dan Penyelamatan Aset Negara (Gakorpan) menemukan pelaksanaan pekerjaan ruang kelas diduga ada upaya pengurangan volume dan meminimalkan penggunaan material yang akan sangat membahayakan nyawa murid kedepannya.
Menurut keterangan pengawas bangunan yang enggan disebut namanya dan bertugas hari itu, “Saya baru dua minggu bertugas mengawasi pekerjaan rehab ruang kelas ini jadi saya belum tau apa apa terkait spesifikasinya, kalau mau lebih jelas silahkan ketemu mantan kepala sekolah karena dia adalah Sub Kontrak pekerjaan ini,” ungkapnya saat di wawancara.
Ditempat yang sama, Pekerja Buruh/Tukang bangunan mengucapkan hal senada, “Bukan cuma SD Negri Taeng yang kami kerjakan namun sudah beberapa Sekolah telah selesai, semua kami kerjakan sesuai perintah dari pengawas, terkait kuda kuda atap yang tidak pakai ring balok (Besi yang di cor sebagai tulang bangunan) itu kami kerja sesuai perinta karna kami hanya buruh harian,” paparnya.
Tidak ketinggalan. Pekerja harian bangunan yang mengerjakan dua ruang rehab toilet dengan anggaran (13,366,000.00)Rp menuturkan, “Saya cuma mengerjakan pemasangan keramik toilet sebanyak dua ruang karna cuma itu yang diperintahkan,”
Kepala sekolah SD Negri Taeng Haji Syarifuddin S. saat dikonfirmasi melalui telepon WhatsApp oleh awak media, kepala sekolah ini mangatakan hal yang sangat singkat seolah olah tidak mau diklarifikasi.
“Saya lagi ada kegiatan siswa dibulukkumba jadi silahkan hubungi konsultan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” jawabnya sembari mematikan telepon.
Menanggapi hal tersebut, A Nasrun Dg Tarank mengatakan, “Pekerjaan rehabilitasi ruang kelas SD Negri Taeng yang diduga tidak sesuai Petunjuk Teknis (juknis) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) bukan hanya merugikan Negara namun juga mengancam keselamatan nyawa murid murid pelajar kedepannya,” pungkasnya.
“Yang mengerjakan Rehab Ruang Kelas ini kami anggap bukan ahli bangunan, karena pada dasarnya banguna tidak akan kuat apabila tidak memakai besi dan cor, apalagi pemasangan batu merah bagian atas yang pungsinya sebagai landasan rangka baja ringan untuk atap,” Tutup Daeng.
(Red/*
Adm: Salman Ds