GARDATIMURNEWS.COM | Takalar -Tindakan kekerasan oleh seorang pegawai di LAPAS Kelas II B Takalar mengakibatkan seorang tahanan (Heri Afriyadi Irwan) menjalani perawatan secara intensif di RSU Padjonga Dg Ngalle karena sudah lebih satu minggu tidak bisa menelan makanan akibat dampak dugaan pemukulan secara brutal oleh salah seorang oknum pegawai Lapas.Rabu (16/08/2023)
Pihak keluarga Korban sangat merasa terpukul atas tindakan dugaan pelaku pemukulan yang diduga pegawai LAPAS Kelas II B Takalar tersebut.
Menurut keterangan ibu kandung korban (Syahriati Dg Ratu), merasa sangat keberatan dengan perlakuan oknum pegawai Lapas tersebut karena begitu semena-mena terhadap tahanan yang masih berstatus tahana titipan Jaksa.
Begitu pula salah seorang paman korban (Hasrul Batara Dg Lurang) kepada awak media menyatakan bahwa, ” dirinya berharap agar Ka lapas Kelas II B Takalar mengambil langkah tegas kepada oknum pelaku penganiayaan tersebut karena menurutnya hal itu tidak sesuai dengan ketentuan dan SOP pada semua Lapas”.Imbuhnya.
Wawancara langsung dengan korban (Heri Afriyadi Irwan) mengaku dugaan pemukulan itu terjadi pada saat hari pertama dia masuk Lapas tepatnya Tanggal 10/06/2023 lalu. Menurut pengakuannya, oknum pegawai Lapas itu memukulnya berkali-kali sehingga sampai saat ini berdampak infeksi pada bagian belakang telinganya dan dirawat di RSUD Padjonga Dg Ngalle.
Keluarga korban berharap pihak Lapas Kelas II B Takalar dapat memberi keadilan kepada Heri sebagai tahanan yang seharusnya mendapat pembinaan bukan penganiayaan, begitu juga terhadap tahanan lainnya agar kedepannya mendapat perlakuan adil dalam tahanan.
Red : M Indra Mapparenta.