Oleh: Tom Pasaribu S.H, M.H.
GARDATIMURNEWS.COM | Jakarta – Suatu ketika saya diajak teman kongkow-kongkow dengan temannya yang datang dari daerah disebuah hotel disudut jakarta, dan mereka bilang kita cari tempat yang mojok-mojok biar bebas ngobrolnya, awalnya saya pikir mau bahas proyek yang begitu besar, ternyata mereka membahas memory lama pada saat satu kampus di jawa tengah, awalnya pembicaraan yang ringan-ringan lalu membahas bisnis bola dan obat-obatan yang menurut mereka lagi bagus profitnya.
Tiba-tiba mereka membahas seseorang teman mereka yang meninggal pada tahun 2018 yang bernama Harry Mulyono, langsung saya buka telinga lebar-lebar, untuk mendengar pembicaraan mereka, begitu kagetnya mereka atas wafatnya teman mereka tersebut karena tidak memiliki penyakit, dan meninggalnya begitu mendadak, banyak hal yang mereka bahas yang jelas ceritanya antara Surakarta dan Yogyakarta, mereka bilang kalau kasus ijazah palsu masih akan ada lagi yang mengungkap kedepan, karena menurut mereka terlalu banyak korban, setengah berbisik mereka berbicara saya dengar ya termasuk teman kita, jujur saya katakan kalau saya sangat beruntung karena saya bisa mendapat pencerahan tentang kasus ijazah palsu.
Ternyata apa yang mereka katakan dikala itu bahwa kasus ijazah palsu akan merebak lagi menjadi kenyataan sekarang, bahkan semakin hari semakin menarik untuk dibahas, sebab penuntasan ataupun usaha Jokowi dan teamnya dalam menyelesaikan masalah ijazah palsu membuka ruang selebar-lebarnya untuk berpendapat dan beropini.
Apalagi Jokowi masih menyimpan dan menyembunyikan jauh-jauh ijazah yang dimiliki.
Kasus ijazah palsu sudah merebak mulai pada tahun 2014 pada saat Jokowi nyapres. Namun kurang mendapat respon dan perhatian dari rakyat. Bahkan orang yang mengungkapkan ijazah palsu tersebut sudah mendekam dipenjara selama 2 Tahun karena buku yang diterbitkan.
SD,SMP,SMA, dan universitas UGM tempat Jokowi menuntut ilmu sudah memberikan klarifikasi, namun tidak ada satu sekolahpun yang berani secara terang benderang menunjukkan bukti nyata.
Setelah Jokowi melakukan reuni di hotel Ambarukmo Yogyakarta, data-data kasus ijazah palsupun semakin banyak beredar. Seperti pemilik foto yang ada di ijazah Jokowi adalah adik ipar Jokowi Harry Mulyono suami dari adiknya Ida, yang saat ini menjadi istri dari ketua MK.
(hanya demi selembar ijazah Palsu, tega ke adik ipar, bgmana ke rakyat?)
Agar semua menjadi terang benderang
Wajah Harry Mulyono yang hampir mirip dengan Jokowi dalam ijazah Palsu, Uiversitas UGM harus dapat membuktikan apakah Harry Mulyono dan Jokowi sama-sama kuliah dijurusan kehutanan UGM serta lulus bersamaan di tahun 1985.
Semakin menambah panjang cerita kasus ijazah palsu, semakin panjang dan seru lagi ketika mantan istri almarhun Harry Mulyono, yang bernama Ida yang nota bene adik dari Jokowi menjadi istri Ketua Mahkamah Konstitusi.
Penanganan ijazah palsu yang awalnya dianggap kasus sepele, akhirnya melebar kemana-mana, apalagi setelah terbongkar bahwa foto dalam ijazah palsu tersebut adalah foto almarhum Harry Mulyono tetapi nama yang tertera dalam ijazah adalah Joko Widodo. Demikian juga dengan nomor regristrasi yang berbeda. Artinya dalam satu ijazah ada 3 orang yang berbeda.
Hal tersebut menimbulkan beberapa pertanyaan yang harus dijawab dengan pembuktian yang sangat sungguh-sungguh dan penuh kehati-hatian antara lain:
1. Apakah kematian Harry Mulyono berhubungan dengan ijazah Palsu?
2. Apakah Hari Mulyono dan Jokowi satu angkatan di Fakultas kehutanan UGM periode 1980-1985? Dan lulus bersama-sama ditahun 1985?
3. Apakah penghapusan pidana palsu dalam UU ciptaker ada hubungannya dengan kasus ijazah palsu yang diributkan saat ini?
4. Apakah perkawinan adik Jokowi mantan istri Alm Harry Mulyono yaitu saudari Ida dengan Ketua Mahkamah Konstitusi berhubungan dengan ijaxah palsu?
5. Apakah wanita yang membawa pistol ke istana berhubungan dengan ijazah palsu?
6. Apakah situasi dan keadaan negara yang semakin tidak kondusif berhubungan dengan ijazah palsu?
7. Apakah kasus dipaksanya salah satu anggota BPK dilantik berkaitan dengan ijazah palsu?
8. Apakah lembaga BPK dikuasai kader patai politik berkaitan dengan ijazah palsu
9. Apakah penolakan MK terhadap ambang batas 20% berkaitan dengan ijazah palsu?
10. Apakah situasi politik yang semakin hari semakin ribut yang mengakibatkan hancurnya Demokrasi karena ijazah Palsu?
11. Apakah pernyataan Menaker bahwa ijazah tidak lagi sebagai syarat melamar kerja, adalah pernyataan untuk menyelamatkan pemilik ijazah palsu?
Saya tidak mengerti apakah dalam pertemuan dengan tokoh-tokoh Nasional, elit partai, petinggi-petinggi di negeri ini yang saya ikuti secara diam-diam akhir-akhir ini, yang selalu menyatakan bahwa selain kasus Sambo dan Teddy, akan ada beberapa kasus besar yang akan terungkap, jauh lebih besar dari kasus Sambo dan Teddy, apakah salah satunya ijazah palsu, sayapun tidak mengerti.
Tapi beberapa orang yang berkantor di senayan pernah mengatakan kepada saya sebelum UU ciptaker disahkan bahwa dihapusnya pidana ijazah palsu atas intervensi dan tekanan yang memiliki kekuatan besar, ketika saya protes penghapusan pidana tersebut. kalau dilihat dari alur perjalanan beberapa kasus yang terbongkar termasuk ijazah palsu adalah skenario yang sudah dibuat dan dirancang dengan matang, sebab masih banyak kasus besar yang akan dibongkar pada akhirnya, seperti kasus century yang mangkrak, BLBI, Antoni Salim, kasus 303 dll.
Kita tingkatkan saja kewaspadaan dan kehati-hatian sebagai rakyat, sebab rakyat juga yang pada akhirnya korban dari keganasan dan kebringasan politik, yang mengatas namakan Demokrasi dan Pancasila. Hanya ini yang dapat saya lakukan untuk saat ini, sebagai bentuk kasih dan kepedulian saya terhadap rakyat, yang pasti cepat atau lambat hal tersebut akan terjadi.
1000% rakyat meyakini ijazah jokowi palsu
Jakarta 26 Oktober 2022
Tom Pasaribu S.H, M.H.
Adm/Red/*: Salman Ds