Gowa . Garda Timur News. Nasib naas dialami Fikri, seorang remeja yang diketahui masih duduk dibangkuh sekolah SMK Neg 3 Gunungsari, yang merupakan warga Jalan Vetran Lorong 159, Kelurahan Maricaya Baru Kecamatan Makassar, Tewas, setelah dikeroyok massa dan ditemukan di dalam sebuah parit dalam Keadaan Leher patah dan muka penuh luka, Serta rahang pipi bagian kiri goyang, akibat pukulan beberapa warga
Korban diketahui sebelumnya peristiwa, terjadi Kasus pengeroyokan, korban sedang merayakan ulang bersama teman sebayanya didekat rumahnya Jalan Vetran, Lorong 159, Namun diajak Oleh seorang temannya (Ade) bersama dengan sepupuhnya (Allang) pergi kerumah Temannya yang tinggal diDesa Pangkabinaga Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Sabtu Malam, 27/08/2022.
Ditengah perjalanan korban bertiga dengan mengunakan sepeda motor sempat berpapasan dengan rombongan Geng motor, yang sebelumnya terjadi perselisihan antara warga dan Geng motor,” merasa tdk punya masalah dengan, warga masyarakat setempat dipangkabinaga, korban bersama rekannya, yang tak lain adalah sepupuhnya sendiri, dihadang oleh massa, hingga terjadi peristiwa, yang memilukan
Menurut rekan korban, Ade warga Mallengkeri pada saat sebelumnya dihadang oleh warga sempat juga dikejar, Oleh kelompok geng motor namun bisa meloloskan diri, karena suasana sepih dan gelap mereka tidak mengetahui kalau ada beberapa warga yang sedari tadi resah akibat ulah geng motor,
Peristiwa kejadian, yang menimpah diri korban diakibatkan karena warga yang sedang menghadang yang terlanjur tersulut emosi hingga gelap mata, dari peristiwa ini Korban yang ditemukan dalam keadaan sekarat saat diangkat dari dalam parit, Malah diseret, beberapa meter sebelum diangkat kemobil patroli polsek pallangga, untuk dirujuk ke Rumah Sakit Kallong Tala
Korban Ade selamat dari peristiwa naas, pada saat itu, karena dibawah kerumah salah seorang warga , dan sempat ditanya oleh warga setempat, tujuannya mau kemana, lalu ,”Ade Jawab mau Reihan, “Perumahan Reihan diParang Banoa, Lalu ditelpon Tante dan O’m’nya, untuk membantu Mencari tahu
keberadaan korban, karena ditarik warga rombongan massa,
Orang Tua Korban ( Muh Iksan Syam ) dan Istrinya (Yuliani) mengatahui anaknya, telah dimassa, setelah di Rumah Sakit Kallong Tala, untuk menemui anaknya dalam keadaan sekarat (koma) hanya bahasa tubuh antara anak dan orang tua, karna sudah tidak bisa diajak komunikasi, sebelum menghembuskan nafas yang terakhir, tangan korban sempat digenggam erat, oleh ibunya dan airmata korbanpun sempat menetes , sebagai Isyarat bahwa korban meminta maaf sebelum pergi untuk selamanya
Karena jiwanya tidak bisa terselamatkan,
Ratusan kerabat dan keluarga ,serta tetangga hadiri pemakaman korban ditempat pemakaman pekuburan Dadi, Makassar, orang tua serta keluarga tak kuasa menahan isak tangis, melepas jasad, yang meyisahkan kepedihan yang sangat mendalam.
Sampai berita ini dimuat belum ada tanggapan dari pihak kepolisian apa motif dari peristiwa penggeroyokan ini hingga sampai menghilangkan Nyawa.korban
Laporan : Garda Timur News